POLMAN – Sebagai upaya melestarikan populasi penyu agar tidak punah, Sahabat Penyu Sulawesi Barat telah melepas liarkan 11.243 tukik atau anak penyu selama periode April hingga Agustus 2023.
Hal tersebut di tegaskan oleh Ketua Sahabat Penyu Sulbar Muhammad Yusri. Menurutnya, dengan adanya penyu di lautan, akan memberikan dampak yang luar biasa baik untuk keseimbangan lingkungan maupun sebagai peningkatan ekonomi di sektor perikanan.
“Termasuk yang dirilis saat Festival Penyu pada Juni 2023,” kata Muhammad Yusri, Minggu 31 Desember 2023.
Ia menyampaikan bahwa pelepasliaran tukik pada 2023 tersebut meningkat dibanding tahun sebelumnya. Pada 2022 lalu, Sahabat Penyu Sulbar melepasliarkan sebanyak 5.037 tukik.
“Alhamdulillah tahun ini ada peningkatan dari tahun sebelumnya, baik itu jumlah penyu yang mendarat maupun jumlah tukik yang dilepasliarkan ke laut juga meningkat,” sebut Muhammad Yusri.
Pendiri sekaligus Ketua Sahabat Penyu Sulbar itu menyampaikan, Pantai Mampie di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar, menjadi tempat penyu bertelur dengan peningkatan jumlah mendarat dari tahun sebelumnya.
Ia menekankan bahwa kesadaran dan kepedulian masyarakat setempat memiliki peran besar dalam peningkatan pelepasliaran tukik tersebut.
“Angka ini juga ada kaitannya dengan tingkat kesadaran masyarakat. Bisa jadi tahun sebelumnya juga banyak penyu yang bertelur, tapi anggota yang bergerak untuk patroli setiap malam sangat terbatas, sehingga kemungkinan ada penyu yang bertelur tidak terdata,” katanya.
Meskipun menghadapi beberapa kendala, seperti fasilitas yang rusak akibat abrasi dan keterbatasan alat monitoring, Sahabat Penyu Sulbar tambahnya, berkomitmen untuk terus mendekati masyarakat agar upaya konservasi bisa semakin baik.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan melalui pembinaan dan kolaborasi yang baik.
“Angka bukanlah salah satu tujuan dalam upaya menjaga dan melestarikan penyu, tetapi yang paling utama adalah kesadaran masyarakat ikut meningkat baik itu yang ada di Pantai Mampie secara khusus, dan Sulbar secara umum,” kata Muhammad Yusri.
Sementara itu Kepala Dusun Mampie Darwis mengapresiasi upaya pelestarian yang dilakukan Sahabat Penyu Sulbar tersebut.
Selain melestarikan satwa langka dan dilindungi tersebut, kegiatan konservasi di Rumah Penyu Mampie yang dilakukan Sahabat Penyu Sulbar itu kata Darwis, juga sebagai daya tarik wisata yang dapat meningkatkan kunjungan ke daerah tersebut.
“Semoga saja Mampie ini terus ramai dikunjungi untuk berwisata dengan adanya kegiatan di Rumah Penyu. Secara tidak langsung juga menambah pemasukan warga yang ada di sini,” ujarnya.