Kampus  

Mahasiswa Unsulbar Keluhkan Jalan Rusak Menuju Kampus

MAJENE – Jalan menuju kampus Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) yang terletak di Kelurahan Lembang, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, semakin parah kondisinya.

Pantauan pada, Senin 24 Maret 2025, selain dipenuhi lubang menganga, genangan air yang muncul setiap kali hujan semakin meluas, membuat perjalanan menuju kampus menjadi sangat berisiko dan penuh tantangan bagi para mahasiswa.

Sejumlah mahasiswa mengeluhkan buruknya infrastruktur jalan ini. Andi, salah satu mahasiswa, mengungkapkan bahwa motornya mogok setelah menerobos genangan air yang ketinggiannya hampir mencapai setengah ban motor.

“Saya harus dorong motor karena mogok setelah melewati genangan air. Sudah telat kuliah, pakaian kotor, tenaga juga terkuras. Jujur, ini sangat mengganggu. Dalam sekali lubangnya hampir tenggelam ban motor,” ungkap Andi saat ditemui di lokasi Senin 24 Majene 2025.

Baca Juga  Dinilai Rendahkan Organda, Ketua GMNI Majene Tanggapi Pernyataan Ketua Dewan Pendidikan Majene

Kondisi jalan yang semakin rusak ini bukanlah masalah baru. Mahasiswa dan pengendara umum sudah berkali-kali mengajukan keluhan kepada pihak kampus dan pemerintah daerah, namun hingga saat ini belum ada tindakan nyata untuk memperbaikinya.

“Setiap hujan, genangan air menutupi lubang-lubang besar di jalan. Kita nggak tahu mana yang aman dilewati. Harusnya ada perbaikan segera, jangan tunggu makin parah,” kata Uni, seorang mahasiswi Fakultas Pendidikan, yang juga merasakan dampak buruk dari kondisi jalan tersebut.

Warga sekitar juga mengungkapkan kekhawatiran mereka. Salah seorang warga, Pak Hasyim, mengatakan jalan tersebut sudah rusak bertahun-tahun.

Baca Juga  Kembangkan Wisata, Pemkab Kepulauan Selayar Kerjasama Perguruan Tinggi

“Jalan ini sudah sangat rusak. Kami sebagai warga yang sering melintas di sini juga merasa khawatir, apalagi saat musim hujan. Genangan air sering menutupi lubang besar dan membuat kendaraan sulit melintas. Kalau dibiarkan terus, bisa berbahaya bagi keselamatan kami dan mahasiswa.” kata Hasyim saat ditemui di lokasi.

Selain mahasiswa, warga sekitar kampus yang menggunakan jalan ini juga terdampak.

Jalan ini menjadi akses utama bagi warga untuk beraktivitas, dan semakin lama dibiarkan, semakin membahayakan keselamatan mereka. Bahkan, jalan tersebut sempat ditanami pohon pisang oleh warga setempat, sebagai upaya untuk menandai lubang-lubang besar yang ada.

Baca Juga  Seleksi Dilaksanakan Secara Transparan, Tersedia 7.080 Formasi di 30 Sekolah Kedinasan

Kondisi ini jelas mengkhawatirkan, terutama jika tidak ada tindakan segera. Banyak mahasiswa yang sudah terlambat kuliah akibat terhambat di jalan yang rusak.

Bahkan menurut warga kecelakaan kecil seperti motor mogok dan terjatuh juga sering terjadi akibat licinnya jalan yang berlumpur.

Pihak kampus dan pemerintah daerah diharapkan untuk segera mengambil langkah konkret dalam memperbaiki jalan ini, sebelum lebih banyak lagi mahasiswa dan pengguna jalan lainnya yang dirugikan.

“Jika dibiarkan terus-menerus, bukan hanya mahasiswa yang akan terhambat dalam menjalankan aktivitas akademis, tetapi keselamatan seluruh pengguna jalan juga terancam, “tutup Hasyim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *