MAJENE – Beredarnya statement terkait aktivitas organda di kabupaten Majene yang meresahkan dan menuai kritikan dari pejabat Pemda Majene.
Kondisi tersebut ditanggapi sejumlah Elemen Organisasi mahasiswa di Kabupaten Majene, termasuk Ketua DPC GMNI Majene Agung Prasetyo.
Agung Prasetyo mengungkapkan seharusnya Ketua Kesbangpol Majene dan Kasatpol PP, serta Ketua Dewan Pendidikan, mempertimbangkan jika mengkritik Organisasi Daerah (Organda) kalau hanya persoalan penggalangan dana yang dilakukan di jalan-jalan sekitar lampu merah Majene.
“Mereka yang melakukan aksi galang dana di jalan atau lampu merah bukan tanpa alasan, semua itu atas dasar kemanusiaan sehingga cara itu ditempuh untuk bagaimana meringankan beban korban, baik korban bencana atau korban kebakaran rumah, dan lainnya,” ungkap Agung Prasetyo, Senin (25/4/2022).
Sesuai perkataan Kasatpol PP Majene di salah satu media, menyebut keberadaan organisasi mahasiswa di daerah kabupaten Majene biasa merepotkan atau meresahkan karena mereka turun ke jalan meminta sumbangan tanpa ada konfirmasi atau penyampaian.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Rusbi Hamid, mengatakan ikut prihatin dengan keberadaan organda mahasiswa di Majene yang bisanya hanya turun ke jalan meminta-minta sumbangan di lampu merah.