Bulog Sulselbar : Stok Beras Aman Hingga Idul Fitri 2024

  • Bagikan

Makassar – Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menyebutkan stok beras cukup dan aman menjelang bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024.

“Untuk stok Insya Allah cukup dan aman, termasuk dalam menghadapi bulan Ramadhan sampai hari raya. Stok beras Bulog Sulsel saat ini kurang lebih 80 ribu ton,” sebut Pimpinan Perum Bulog Wilayah Sulselbar M Imron Rosidi di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin 26 Februari 2024.

Mengenai penyerapan gabah kering petani, kata dia, sejauh ini belum dilakukan penyerapan, sebab kondisi di lapangan sejauh ini belum dilaksanakan panen.

Baca Juga  Pemprov Sulbar Dorong Optimalisasi Pengawasan Pupuk dan Pestisida

Selain itu, apabila Bulog menyerap beras petani maka harga yang ditawarkan relatif lebih tinggi melawati batas Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang menjadi acuan pemerintah membeli gabah atau beras petani untuk menambah Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Sampai saat ini Bulog Sulselbar belum bisa serap gabah atau beras karena belum ada panen dalam skala besar dan harga jauh di atas HPP yang ditetapkan,” kata Imron.

Sejauh ini pihaknya sedang melaksanakan penugasan penyaluran bantuan pangan dari pemerintah yakni CPB tahap pertama Januari-Maret 2024 kepada keluarga penerima manfaat (KPM) sekaligus sebagai upaya mengendalikan harga beras di pasaran yang merangkak naik.

Baca Juga  Pelestarian Penyu di Polman Libatkan Perguruan Tinggi

Menurut dia, Sulsel dan Sulbar merupakan salah satu daerah sentra pangan atau penghasil beras dan selalu surplus dengan menghasilkan hingga tiga juta ton dalam setahun dengan kebutuhan dua juta ton per tahun.

“Kalau kita (hasil panen) bisa sampai tiga juta ton, bahkan bisa surplus antara 800 ribu sampai satu ton, itu di Sulsel,” katanya.

Saat ditanyakan soal penurunan stok beras pada 2023, kata Imron, memang stok beras dari Sulsel tidak cukup menutupi kebutuhan termasuk di wilayah sendiri. Penyebabnya, selain belum panen juga dampak dari El Nino.

Baca Juga  Dokumen Palsu Diduga Jadi Dasar Pemberhentikan Kadis Balitbang dan Disdukcapil Majene

“Kenapa defisit. Karena memang belum panen. Efek El Nino itu hampir sampai Desember 2023 dan tidak ada hujan. Kalaupun ada hujan tapi tidak merata,” ungkap dia.

Mengenai fenomena belakangan ini terjadi kekurangan stok bahkan beras di pasaran terus merangkak naik, dia menyebut karena bertepatan kegiatan besar seperti Pemilu 2024 termasuk menjelang bulan suci dan lebaran, sehingga permintaan tinggi tidak seperti biasanya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *