Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak Dipastikan Siap Jalankan Misi Utama

  • Bagikan

MAMUJU – Ditandai gelaran Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak yang dilakukan secara serentak melalui Daring langsung dari Kabupaten Subang Provinsi Jawa barat, terhadap 514 Kabupaten/kota setanah air, Kamis (12/5/2022)

Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak dipastikan telah siap menjalankan misi utama melakukan mendampingi tiga kelompok sasaran masih dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting di tiap daerah.

Untuk tingkat Kabupaten Mamuju yang dipusatkan di aula kantor bupati, apel siaga juga diwarnai pengucapan ikrar Tim pendamping yang disaksikan oleh Bupati Hj.Sitti Sutinah Suhardi.

Tim yang terdiri dari bidan, kader tim Penggerak PKK dan kader KB ini bertugas untuk mendampingi 3 kelompok masyarakat, yakni calon pengantin, ibu hamil dan ibu pasca melahirkan.

Baca Juga  Bupati Mamuju Serahkan Pertanggungjawaban APBD 2021 Ke DPRD

Dalam acara Apel Siaga yang juga dihadiri oleh kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi barat, Nuryamin,STP.,MM, dan Kepala BKKBN kabupaten mamuju dr. Hajrah As’ad,

Bupati Mamuju menyampaikan, meski mamuju telah berhasil menurunkan angka stunting cukup signifikan dari 43 persen menjadi 30,3 persen.

Namun secara umum mamuju masih menjadi penyumbang ke tiga tertinggi di sulawesi barat dalam angka prevalensi stunting setelah kabupaten Polman dan Majene, bahkan yang lebih ironis lagi untuk tingkat provinsi, Sulawesi barat bahkan menempati urutan ke dua tertinggi angka stunting dengan persentase 33 persen dari angka nasional yang hanya 24 persen.

Baca Juga  Bupati Mamuju Sidak OPD di Hari Pertama Kerja ASN

“Ini tentu bukan prestasi, dan ini harus menjadi perhatian serius bagi kita semua,” tegas Sutinah Suhardi.

Bahkan secara khusus, Sutinah juga berpesan agar personil Tim Pendamping haruslah berkompeten dan bertanggung jawab dalam mengemban amanah sebagai penyuluh yang benar-benar turun ke masyarakat agar dapat mendapingi kelompok rentan dan juga membangun kesadaran kolektif pentingnya melakukan pencegahan stunting demi lahirnya generasi emas yang sehat dan berprestasi.

Hal lain kata bupati, secara umum pemerintah kabupaten mamuju telah banyak melakukan langkah dalam mengintervensi masalah kesehatan yang tentu berkenaan dengan angka stunting, bahkan program dari lintas OPD juga telah dimaksimalkan.

Ia menyebutkan, salah satu yang cukup signifikan dari sektor kesehatan, pemerintah kabupaten mamuju telah berhasil mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta dalam bentuk kepertaan BPJS kesehatan.

Baca Juga  PT. Taspen Serahkan Rp80 Juta Kepada Dua Warga Mamuju

Atas hal itu Sutinah menjamin hampir semua masyarakat mamuju telah dapat  terakomodasi pada BPJS kesehatan, dengan itu diharapkan juga akan menjadi penunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang secara khusus juga dapat menekan resiko terjadinya stunting.

Sebelum itu, kepala BKKBN Sulbar, Nuryamin, menginformasikan bahwa anggota tim pendamping yang direkrut sebanyak 480 orang, dengan setiap desa mendapatkan 3 orang pendamping. Melalui program ini, diharapkan generasi yang lahir di Kabupaten Mamuju dan Sulawesi Barat ke depannya merupakan generasi yang sehat dan berkualitas.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *