Pj Gubsulbar Tantang ASN Jawab Lima Tantangan Pembangunan di Sulbar, Mampu Jawab Ada Hadiah

  • Bagikan
Lima Tantangan Pembangunan di Sulbar

MAMUJU, Pemprov Sulbar menggelar rapat  kerja pimpinan (Rapim) Tahun 2023, di Graha Sandeq, Rabu, 17 Mei 2023

Rapim dipimpin langsung PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrulloh didampingi Sekprov Sulbar Muhammad Idris. Rapim  berlangsung secara hybrid diikuti ASN Pemprov Sulbar. 

Prof Zudan mengawali paparannya dengan menantang ASN menjawab lima tantangan pembangunan Sulbar. Arnida, Sekretaris Dinas Koperindag dan UMKM mendapat apresiasi sebab mampu menjawab pertanyaan PJ Gubernur. Arnida pun ditawarkan untuk perjalanan dinas ke daerah manapun yang ingin dipilih, namun Arnida hanya menjawab siap menerima hadiah apapun dari PJ Gubernur. 

Lanjut, lima tantangan dimaksud, Kapasitas Fiskal terbatas, Rendahnya kualitas SDM termasuk persoalan Stunting dan Pendidikan,  terbatasnya infrastruktur konektifitas, Pengentasan Kemiskinan, Kinerja Ekonomi yang belum akseleratif.  

Baca Juga  Ketum Korpri Ajak ASN Ubah Layanan Manual ke Digital

Prof Zudan berharap komitmen dengan seluruh OPD mengatasi lima tantangan tersebut.  Salah satunya mempersiapkan SDM dengan mendorong pejabat eselon peduli terhadap jenjang karir. 

“Ini harus kita rencanakan mudah-mudahan ada jalan bagi kita. PAD meningkat, transfer meningkat dan teman-teman jangan bosan berdoa dan berkarya,” tutur Prof Zudan. 

Berikutnya, seluruh OPD harus memiliki satu frekuensi, menjadi ASN Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK), serta millete diatonganan” dan “malaqbi”. 

Prof Zudan juga menginginkan hadirnya birokrasi yang gesit dan responsif. Setiap ASN harus mampu menjadi solusi atas setiap permasalahan. 

Baca Juga  JMSI bertandang ke Mapolda Sulbar, Ini Pesan Kapolda Irjen Verdianto Bitticaca

“Jangan ada masalah ada surat masuk ditaruh karena mengatakan pak ini bukan kewenangan provinsi.  Itu contoh birokrasi yang tidak responsif. Kita bisa berbuat dengan mengantarkan surat itu ke pejabat berwenang. 

Misalnya banjir, itu bukan kewenangan provinsi. Gesit-responsif itu harus sampai solusi. Maka karena bukan kewenangan provinsi, siapkan surat kepada bupati,” terang Zudan. 

Zudan juga mendorong OPD agar dalam bekerja menjalankan fungsi rencana-kerjakan-awasi. Maksudnya, setiap OPD harus mengecek setiap hasil pekerjaan yang telah direncanakan sebelumnya. 

Penting pula setiap OPD menjalankan fungsi  branding dan marketing, yaitu mempromosikan setiap potensi yang dimiliki Sulbar.

Sementara, Sekprov Sulbar Muhammad Idris, mengatakan dari aspek perencanaan Pemprov Sulbar berpedoman pada RPD 2023-2026. Empat poin menjadi prioritas RPD, antara lain peningkatan kemandirian ekonomi daerah, pembangunan SDM yang unggul dan berbudaya, peningkatan pengelolaan lingkungan hidup dan ketahanan bencana, dan pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa. 

Baca Juga  Tiba di Palembang, Kontingen POPNAS Sulbar Disambut Hangat

Untuk melakukan percepatan kedepan, diharapkan arahan PJ Gubenur Sulbar, termasuk dalam rangka transformasi digital. Muhammad Idris menyebut transformasi digital Sulbar berada di urutan 25 secara nasional, atau kategori cukup. 

Dalam hal penerapan tandatangan elektronik  (TTE), baru diterapkan Sekprov Sulbar, namun ia optimis dengan kehadiran PJ Gubernur kedepan dapat diterapkan di seluruh OPD. 

“Kami mohon arahan untuk langkah percepatan kedepan,” ungkapnya. (rls)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *