Majene  

Lestarikan Warisan Budaya Sulbar Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia

Majene, Sulawesi Barat – Perahu Sandeq merupakan ikon kehebatan maritim masyarakat suku Mandar. Kehebatan para pelaut ulung Mandar dibuktikan dengan pelayaran menggunakan perahu bercadik ini.

Budaya Sandeq begitu sarat pengetahuan tentang perhitungan, navigasi, pengetahuan kemaritiman hingga kearifan lokal masyarakat Sulawesi Barat.

Perahu Sandeq yang merupakan perahu tanpa mesin ini, dapat melaju hingga kecepatan 20 sampai 30 knot atau sekitar 50 kilometer/jam.

Dalam perkembangannya saat ini, Sandeq digunakan juga dalam ajang perlombaan. Hal ini juga dilakukan dalam rangka melestari budaya bahari di Sulawesi Barat.

“Perahu sandeq bukan sekadar warisan budaya, tapi juga salah satu potret karakteristik orang Mandar yang tentunya harus dikembangkan dan dimanfaatkan untuk pembangunan.” kata Restu Gunawan, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan.

Baca Juga  Pjs. Bupati Majene Hadiri Pelantikan Pimpinan DPRD Kabupaten Majene Periode 2024-2029

Untuk itu, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat
Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Majene melaksanakan kegiatan pendukungan Gerakan Nasional
Bangga Buatan Indonesia (GBBI) #SemangatSulbar yaitu Festival Sandeq Teluk Mandar.

“Kita bersyukur kegiatan ini dapat berjalan setelah 2 tahun vakun akibat pandemi. Dukungan yang diberikan oleh Kemendikbudristek bersama Pemerintah Kabupaten Majene diharapkan mampu mewujudukan Majene yang unggul, mandiri, religus dan berbudaya.” ujar Achmad Syukri, Bupati Majene.

Baca Juga  4 Sapi Mati Misterius di Majene. Apa yang Terjadi?

Rangkaian festival ini, dimeriahkan juga dengan Lomba Kuliner Tradisional, Seminar, dan Workshop tentang perahu Sandeq. Dalam pelaksanaannya, hal ini dapat memberi edukasi kepada masyarakat umum khususnya generasi muda, tentang Sandeq.

Kegiatan ini mampu melestarikan budaya dan menginternalisasi nilai dalam rangka menguatkan rasa kebanggaan generasi muda terhadap budaya bahari yang melekat pada suku Mandar.

“Festival Sandeq Teluk Mandar ini mengedukasi anak muda sekaligus memberikan mereka kesempatan mengapresiasi passandeq yang ada di Sulawesi Barat. Sandeq sebagai teknologi masa lalu, dapat memberikan manfaat di masa kini dan masa depan.” kata Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *