MAMUJU – Hingga hari kedua, transaksi ekonomi atau jual beli di pasar murah anjugan pantai Manakarra, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat capai Rp 200 juta.
Pasar pangan murah itu telah berlangsung selama dua hari, sejak Jumat 23 September hingga Sabtu 24 September 2022.
Sembilan bahan pokok (sembako) utama serta 12 jenis bahan pangan tersedia di Jl Yos Sudarso Kelurahan Binanga itu.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulbar, Abdul Waris Bestari, mengatakan stok sembako yang disediakan mencapai dua ton.
Belum lagi, beberapa jenis pangan dihadirkan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Mamuju.
Serta terlibat pula Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamuju dan satu pedagang ayam potong.
“Semuanya kita subsidi agar harganya murah, selama dua hari ini, tercatat transaksinya capai Rp 200 juta,” terang Abdul Waris Bestari saat ditemui di lokasi, Sabtu (24/9/2022).
Dijelaskan subsidi yang diberikan terbilang besar lantaran harga di pasar tradisional jauh berbeda.
Seperti terigu yang harganya Rp 10 ribu per kemasan, di pasar murah sisa Rp 3 ribu per kemasan satu kilogram (kg).
Sementara telur untuk harga di pasar tradisional Rp 54 ribu, di pasar murah sisa Rp 42 ribu per rak.
Begitu pula dengan bahan pokok lainnya, yang dihadirkan harganya di bawah harga eceran tertinggi (het).
“Itulah kenapa dua hari ini cukup diserbu masyarakat, ini upaya kita untuk menekan laju inflasi yang naik turun,” lanjut Abdul Waris Bestari.
Ia mengungkapkan meski terdapat subsidi, pedagang dan Bulog Mamuju ikut terlibat mengaku transaksi cukup menggembirakan.
Dimana para panitia yang terlibat dalam pasar murah itu mencatat transaksinya capai Rp 200 juta.
Abdul Waris Bestari pun berharap pasar murah HUT ke-18 Sulbar ini dapat membantu masyarakat.
Belum lagi saat ini, sejumlah bahan pokok terus mengalami kenaikan di pasar tradisional setelah bbm naik.
Seperti harga beras, cabe berbagai jenis, telur serta minyak naik imbas biaya transportasi barang bertambah.