MAMUJU – Kepala perwakilan kantor Bank Indonesia (BI) Hermanto mengatakan saat ini sudah ada 46.100 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sulawesi Barat.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya hanya berada di angka sekitar 40.000.
Namun, hingga saat ini yang tercatat sudah masuk dalam platform digital hanya 36 UMKM.
“Kalau transaksi penggunaan aplikasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) sendiri sudah ada di angka Rp 8,5 miliar per bulan. Jadi signifikan sekali naiknya yang tahun 2021 hanya mencapai Rp 2,2 miliar per bulannya,” kata Hermanto, Rabu (20/7/2022).
Sementara, kata dia, pemerintah pusat menargetkan 30 juta UMKM sudah masuk platform digital.
Namun, wilayah Sulbar terus menyiapkan UMKM ke masuk ke platform digital dengan melakukan pelatihan seperti yang sudah dilakukan BI Sulbar bulan lalu.
“Kita melakukan pelatihan dan menghadirkan pemateri yang bisa membantu UMKM Sulbar masuk platform digital,” ungkap Hermanto.
Akan tetapi, menurut dia, tantangan di Sulbar saat ini adalah infrastruktur jaringan internet.
Masih banyak daerah yang blank spot atau belum dijangkau jaringan komunikasi.
Dikatakan, kondisi tersebut perlu intervensi Kementerian Kominfo dengan kerjasama penyedia telekomunikasi.
Selain itu, meskipun UMKM sudah masuk platform digital harus juga memperhatikan tiga hal.
Kualitas, kuantitas dan kontinuitas produknya.
“Tiga hal ini harus dimiliki UMKM agar bisa menggaet pelanggan yang persaingannya cukup banyak,” tandasnya.