MAMASA – Delapan orang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, akan mogok kerja.
Hal itu lantaran hingga kini insentif selama delapan bulan, dan jasa medis BPJS selama 12 bulan belum juga dibayarkan Pemerintah Kabupaten Mamasa.
Delapan dokter membuat surat pernyataan dan ditandatangani sejumlah dokter RSUD Kondosapata, Kabupaten Mamasa, perihal mogok kerja, tertanggal 29 Desember 2023.
Berdasarkan isi surat, dokter rencana mogok kerja mulai 1 Januari 2024 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, atau sampai hak-hak para dokter terbayarkan.
Adapun dokter yang mengancam akan mogok kerja dan mengundurkan diri itu diantaranya dokter Spesialis, dokter Gigi Spesialis dan dokter umum.
Direktur RSUD Kondosapata, Adriana Randabunga membenarkan ancaman mogok tersebut.
“Betul, mereka (dokter) menuntut haknya,” ungkap Adriana.
Adriana menyebut, jika hal itu benar terjadi, dikhawatirkan pelayanan kepada pasien di RSUD Kondosapata akan terganggu.
Saat ini, kata Adriana, layanan masih normal seperti biasa, hanya saja batas waktu yang diberikan oleh para dokter sangat mepet.
Karena itu dirinya berharap, pihak Pemda Mamasa, membayarkan apa yang menjadi tuntutan oleh dokter tersebut sehingga tidak terjadi mogok kerja.

Ia mengaku, pihaknya telah mengurus ke Pemda Mamasa soal pembayaran insentif dan jasa medis BPJS dokter, namun kata Adriana, hingga saat ini belum ada kejelasan.
Kendati demikian, Dirut RSUD Mamasa ini berharap delapan dokter ini tidak benar-benar mogok bekerja.