MAMASA – Sampah di kawasan Kota Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, menumpuk di sejumlah kawasan lantaran tidak diangkut petugas kebersihan.
Hal itu merupakan imbas petugas kebersihan yang menolak melaksanakan tugas karena gaji mereka belum dibayarkan Pemerintah Kabupaten Mamasa.
Salah satu tumpukan sampah berada di Jl Demmatande, Kelurahan Mamasa, tepatnya di depan Lapangan Tennis Mamasa.
Selain itu, tumpukan sampah dengan bau menyengat juga berasal dari bak sampah sudah penuh di Jalan Demmajannang, Kelurahan Mamasa tepatnya di depan SDN 001 Mamasa, serta bak sampah di depan Puskesmas Mamasa.
Tiga titik bak sampah tersebut, sudah penuh berhari – hari tak diangkut oleh petugas kebersihan. Bahkan sudah berhamburan karena bak sudah tidak mampu menampung sampah yang dibuang warga sekitar.
Dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkuhan Hidup (DLH) Mamasa, Welem, mengaku petugasnya enggan mengangkut sampah lantaran hingga kini gaji mereka belum dibayarkan.
Welem menjelaskan, sudah tiga bulan gaji tenaga kontrak di DLH belum terima gaji, sehingga mereka tidak ingin mengangkut sampah.
“Sudah tiga bulan tidak dibayar makanya mereka malas kerja,” ungkap Welem saat dikonfimrasi awak media, Selasa 26 Desember 2023.
Kata Welem, jumlah tenaga kontrak yang belum menerima gajinya di DLH sebanyak 58 orang.
Dengan begitu kata dia, kalau tidak dibayarkan mereka terancam bakal mogok kerja dalam waktu lama.
Adapun besaran gaji tiap petugas kebersihan DLH, kata Welem, ialah Rp 1.750.000 per orang.
Welem mengaku, sebelumnya administrasi dinas tentang pembayaran gaji petugas kebersihan telah beres untuk pengajuan ke keuangan.
Namun belum respon dari pihak keuangan Pemkab Mamasa. “Belum ditandatangan keuangan,” pungkasnya.