MAJENE – Jadwal penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene Tahun 2023 sudah memasuki tahap-tahap akhir, namun oleh pihak eksekutif yang tergabung dalam Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkesan tidak menaruh perhatian
“Agenda kita hari ini yaitu mengundang Pemkab, Bupati, Wabup dan Ketua TAPD dan OPD Pendapatan yang rencananya akan dilakukan secara tertutup. Banyak hal yang mau dibicarakan termasuk hasil akhir dari Banggar,” ketus salah seorang anggota Banggar DPRD Kabupaten Majene, Safaat, di Gedung DPRD Majene, Kamis (24/11/2022).
Dia berharap dalam agenda kali ini ada Bupati dan Wabup Majene untuk membicarakan hasil akhir pihak Banggar.
“Supaya kita menyepakati beberapa hal terkait Rancangan APBD 2023, karena waktunya tinggal 4 hari. Kita perlu bangun kesepakatan sesegara mungkin karena waktunya tinggal sedikit,” ungkap Safaat seraya minta supaya menghormati kesepakan bersama antara Banggar dengan TAPD.
Sementara, salah seorang anggota Banggar DPRD Majene lainnya, Abd Wahab menilai, rapat pembahasan Rancangan APBD kali ini sangat buruk selama beberapa tahun silam lantaran kurang seriusnya pihak eksekutif melakukan pembahasan.
“Padahal, dikatehui bahwa pendapatan Kabupaten Majene anjlok sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap OPD pendapatan,” katanya.
Dari pantauan, dari 12 OPD yang diundang, hanya 5 yang hadir, selebihnya yaitu 7 orang diwakili.
Menanggapi itu, salah seorang TAPD, Kasman Kabil beralasan ketidakhadiran Pimpinan Daerah lantaran ada acara yang juga sangat mendesak sehingga ia minta supaya pembahasan dilakukan di Kantor Bupati Majene.
Kesimpulan rapat yang dipimpin oleh Adi Ahsan yang juga Wakil Ketua DPRD Majene itu, rapat ditunda atau diskors hingga ada konfirmasi kehadiran Bupati dan Wakil Bupati Majene.
“Kita skorsing rapat hingga ada konfirmasi,” pungkas Adi Ahsan sembari mengetuk palu dua kali.