MAJENE– Untuk menjaga lingkungan dan mengelola sampah dengan benar, tentu tidak lepas dari kesadaran masyarakat.
Kepedulian masyarakat tentang sampah dapat diolah dengan baik agar tidak terjadi pencemaran lingkungan melalui program bank sampah sehingga tidak menutup kemungkinan menjadi peluang usaha.
Program Bank Sampah merupakan inisiatif pemerintah untuk mengurangi sampah dan meningkatkan keterlibatan masyarakat untuk mengurangi sampah.
juga merupakan tujuan sosialisasi pengelolaan sampah plastik di Kelurahan Pangali-ali Kecamatan Banggae, bekerjasama Lembaga Karang Taruna Salamaq yang dilaksanakan oleh Muhiddin, Sabtu (02/09/2023)
“Sosialisasi pengelolaan sampah adalah praktik berbasis masyarakat yang mengajarkan masyarakat, bagaimana mengelola sampah dengan metode Reuse, Reduce, dan Recycle (3R),” ujarnya.
Kegiatan Sosialisasi pengelolaan sampah plastik ini dibuka Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Majene, Inindria didampingi Sekretaris Camat Banggae Hifni Zakaria bersama sejumlah pemateri.
Olehnya, kepala DLHK itu menyampaikan, bagaimana cara tata pengelolaan sampah masih mengalami keterbatasan pendanaan.
Sehingga diharapkan Lembaga Karang Taruna Salamaq dapat berjalan dengan baik untuk bekerjasama pemerintah terkait pengelolaan sampah.
“Pengelolaan sampah di Kabupaten Majene pada 2022, yaitu timbunan sampah sebanyak 25, 898, 94 ton, dan baru dikelola sekitar 12.006 ton atau 46,36 persen, untuk pengurangan sampah 764,55 ton, kemudian ditangani baru 11.242 ton atau 43,41 persen, sementara yang belum dikelola sebanyak 13.892,39 atau 53,64 persen,” ungkap Inindria.
Hadir dalam sosialisasi, Komunitas Pemuda, para Ketua RW se-Kelurahan Pangali-ali, tokoh masyarakat, serta undangan lainnya. (Muh Syahril)