MAMUJU – Inflasi di Sulawesi Barat (Sulbar) terus menunjukkan tren positif. Sesuai data per Juli hingga Juli hanya mengalami -0.04 persen (mtm) atau 1.34 persen (yoy). Angka tersebut berada dibawah Nasional 3,08 persen (yoy).
Kini Sulbar mengalami inflasi terendah kedua di Indonesia. Data BPS enam bulan terakhir sepanjang tahun 2023 menunjukkan inflasi Sulbar dibawah Inflasi nasional.
Pada Januari di angka 4,26 persen (yoy), Februari 4.54 yoy, Maret 3.89 yoy, April 2.96 yoy, Mei 2.27 yoy, Juni 0.70 2.28 yoy dan terakhir Juli 1.34 yoy.
Penjabat Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, capaian itu berkat Kebersamaan Forkopimda dan pemerintah kabupaten dalam melakukan langkah penguatan untuk mengendalikan inflasi.
Menurut Prof Zudan, soal inflasi Sulbar sendiri masih diposisi aman, namun mesti tetap mengantisipasi berbagai pemicu terjadinya inflasi di daerah.
“Kuncinya jaga stabilitas harga dan pasokan ada. Belanja harus hemat, jangan boros,” kata Prof. Zudan.
Sestama BNPP ini juga mengingatkan arahan Mendagri dalam hal mengantisipasi krisis pangan.
Sebelumnya pada Monev terpadu pengendalian inflasi oleh tim dari Pusat termasuk Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI mengapresiasi langkah yang dilakukan TPID Sulbar.
Perwakilan Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI, Triyadi berharap Satgas Pangan Daerah tetap membangun kolaborasi yang massif ke pusat, untuk tetap menjaga inflasi sesuai dengan target nasional.
“Inflasi ini kerja kita bersama antara pemerintah daerah dan pusat,”tutur Triyadi
Ia juga mengapresiasi upaya pengendalian inflasi di Sulbar sebab selain Inflasi yang terus terjaga juga menunjukkan perekonomian yang terus bergerak tumbuh positif.(rls)