Majene  

Ditengah Defisit Anggaran, Rehab Rumah Jabatan Habiskan Rp900 Juta Tuai Sorotan

MAJENE – Ditengah defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Majene yang dialami sejak tahun 2022, kini rumah jabatan justeru akan kembali direhab dengan anggaran besar.

Tidak tanggung-tanggung, biaya yang akan dihabiskan untuk rehab tersebut mencapai Rp900 juta, dengan ruang lingkup pekerjaan, persiapan, ruang keluarga yang terdiri dari pekerjaan lantai dan keramik, dinding dan kuseng, plafound, mekanikal elektrikal dan plumbing, pengecetan dan maintanance, pekerjaan lain-lain.

Kamar tidur anak dua, pekerjaan lantai dan keramik, dinding dan keramik, dinding dan kusen, mekanikal elektrikal dan plumbing, pengecetan dan maintanance. Pekerjaan atap dan plafon luar, atap bangunan, plafound, serta pengecetan.

Kondisi ini menuai sorotan publik, mengingat banyaknya program kegiatan yang ada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dibiayai melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD) kini dihapus.

Baca Juga  Bank Syariah Indonesia melakukan Operational Terbatas dan Weekend Banking

Padahal tidak sedikit dari program kegiatan tersebut justeru lebih dibutuhkan oleh masyarakat Majene.

Menanggapi hal tesebut, Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah (JAPKEPDA) Juniardi mengatakan, etos kerja Aparat Sipil Negara (ASN) di hampir seluruh OPD Majene saat ini sangat berkurang.

Alasannya, selain dipengaruhi oleh dihapusnya tunjangan tambahan penghasilan pegawai (TPP), anggaran belanja rutin mereka juga ikut dihapus atau dihilangkan.

Padahal, khusus untuk penghapusan TPP seharusnya ada pemberitahuan resmi yang dikeluarkan oleh pimpinan daerah yang menerangkan alasan penghapusan dan dituangkan dalam bentuk surat keputusan ke seluruh OPD.

Baca Juga  Sejumlah Pemuda Milenial Majene Dikenalkan Nilai-nilai Budaya Mandar

“Pemerintah Majene saat ini mengalami kemundurun, sebab di beberapa OPD saat ini anggaran tersedia hanya biaya pembayaran listrik dan air. Anggaran ATK untuk beli kertas dan tinta juga sudah nyaris tidak ada,” tegasnya.

Pria yang akrab disapa Jun ini menyebut, harusnya Pemkab Majene lebih fokus pada pembiayaan program yang bersentuhan langsung kepada masyarakat, salah satunya pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar).

Apalagi, saat ini sedang memasuki musim kemarau dan sempat terjadi kebakaran pada rumah warga yang berlokasi di sejumlah wilayah kecamatan yang jaraknya jauh dari kawasan kota Majene.

“Mending anggaran tersebut dialihkan untuk pengadaan armada pemadam kebakaran. Itukan sejalan dengan janji kampanye yang katanya akan menyiapkan satu armada pemadam ditiap kecamatan,” pungkasnya.

Baca Juga  Pelantikan dan Pengangkatan Lima Pimpinan Baznas Majene

Perlu diketahui, pada September 2022, Rujab Bupati Majene direnovasi dengan nilai pagu paket Rp 1 miliar. Menariknya, pekerjaan kala itu juga dimenangkan dan dikerjakan oleh CV yang sama dengan pemenang tender tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *