Polman  

Banjir Matakali Polman Ubah Persawahan Jadi Tambak Ikan, Warga Manfaatkan Berburu Ikan Segar

POLMAN – Banjir yang melanda Desa Tonrolima, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), ternyata membawa berkah tak terduga bagi warga setempat.

Sejak beberapa hari terakhir, area persawahan yang terendam air kini berubah menjadi tambak ikan alami, dan warga ramai-ramai berburu ikan Nila, Mujair, hingga Bandeng yang terbawa banjir.

Kondisi ini menjadi pemandangan yang tidak biasa. Warga setempat memanfaatkan banjir untuk mencari ikan dengan menggunakan alat tradisional bernama Bandrong.

Alat yang terbuat dari potongan bambu berukuran dua meter ini dilengkapi dengan jaring dan digunakan untuk menangkap ikan yang berenang di atas permukaan air yang meluap.

Baca Juga  Berburu Minyak Goreng Murah, Ibu-ibu di Polman Padati Alfamidi

“Dari pagi hingga sore, kami berburu ikan di sini. Biasanya, setiap warga bisa mendapatkan lebih dari 20 ekor ikan. Ikan-ikan ini bisa kami makan sendiri atau jual ke pasar,” kata Umbar (43), salah seorang warga yang sedang berburu ikan.

Menurutnya, jenis ikan yang sering ditemukan di area persawahan ini adalah ikan Nila, Mujair, dan Bandeng, yang terbawa dari tambak yang tergenang air.

Banjir yang merendam sekitar 230 hektar sawah di Desa Tonrolima dan Sumberjo ini ternyata memberikan kesempatan bagi warga untuk mendapatkan sumber pangan tambahan.

Selain itu, hasil tangkapan ikan juga menjadi peluang pendapatan, karena beberapa warga menjualnya kepada pedagang pasar yang melintas.

Baca Juga  Kapolsek dan Camat Polewali Edukasi Warga di Pasar Sentral Pekkabata

Kegiatan berburu ikan, yang dalam bahasa setempat disebut ma Bandorong, berlangsung sepanjang hari.

Warga berjejer di sepanjang jalan dengan alat Bandrong, memantau jaring mereka yang terendam air. Dengan cepat, ikan yang terperangkap akan diangkat dan dibawa pulang.

Banjir kali ini disebabkan oleh luapan air sungai Matakali setelah hujan deras.

Meskipun banjir merendam lahan persawahan dan perkebunan, warga setempat tidak mengungsi dan memilih untuk bertahan di rumah.

“Banjir kali ini tidak merusak rumah warga, hanya menyebabkan sawah dan kebun tergenang,” kata warga setempat.

Baca Juga  574 Pohon Mangrove Ditanam di Polewali Mandar

Meskipun ada kerugian di sektor pertanian, banjir ini justru membawa keuntungan bagi sebagian warga yang memanfaatkan momen ini untuk berburu ikan segar.

Kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antar warga yang saling berbagi hasil tangkapan mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *