MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang mengatur tentang masa tanggap darurat bencana berlangsung di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, mulai 11 hingga 24 Oktober 2022.
Selama masa tanggap darurat bencana berlangsung, maka Pemprov Sulbar tetap akan memenuhi kebutuhan pokok para korban bencana alam.
Selama masa tanggap darurat, Pemprov Sulbar bakal menurunkan bantuan dan menggelar sosialisasi terkait peringatan dini kepada korban bencana banjir.
Sejak Senin (17/10/2022), sosialisasi telah digelar di Desa Pammulukang, selanjutnya hari ini, Selasa (18/10/2022) sosialisasi dilanjutkan di Desa Sondoang, Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
“Kita sudah melakukan pertemuan dengan masyarakat tadi, ada beberapa kita sampaikan terkait kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” kata Kepala BPBD Sulbar Amri Ekasakti, saat ditemui di lokasi bersama tim Pemprov Sulbar, Selasa (18/10/2022).
Sosialisasi peringatan dini juga diberikan agar masyarakat bisa lebih tanggap menghadapi bencana yang saat ini masuk musim hujan.
Termasuk, Desa hingga Dusun membentuk tim tanggap agar jika menghadapi bencana ada peringatan dini dikeluarkan. “Jadi warga bisa langsung bisa mengungsi ke daerah lebih aman,” bebernya.
Selain itu, melalui arahan Penjabat Gubernur Akmal Malik disalurkan juga bantuan kepada masyarakat terdampak banjir.
Seperti, di Pammulukang diserahkan 1.000 paket beras yang isinya 5 ton satu paket 5 kg, minyak goreng 1.000 kg dan 1.000 dos mie instan. “Ini semua bantuan dari Belanja Tak Terduga (BTT) Pemprov Sulbar,” bebernya.
Dia meminta warga tidak membuka lahan di area dekat bantaran sungai, sehingga masyarakat sangat diharapkan berperan aktif mencegah bencana alam tidak terjadi.
Sosialisasi ini dilaksanakan atas perintah Pj. Gubernur Sulbar Akmal Malik. Narasumber dalam sosialisasi ini, Kepala BPBD Sulbar Amri Ekasakti dan Staf Ahli Guberur Sulbar Munadir.
Adapun permintaan masyarakat:
- Relokasi Pemukiman yang akan dikoordinir oleh Dinas Perkim Kabupaten dan Provinsi
2 saat ini pengungsi masih membutuhkan toilet dan peralatan dapur oleh Dinas PU dan Dinsos.