MAMUJU – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus menggalakkan dua program pengendalian inflasi, kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar Abdul Waris Bestari.
“Kami terus menggalakkan dua program pengendalian inflasi, yakni gerakan pangan murah atau pasar murah dan fasilitasi distribusi pangan,” ujar Abdul Waris, di Mamuju, Senin.
Ia mengatakan, pelaksanaan gerakan pangan murah dilaksanakan di dua kabupaten, yakni Mamuju dan Kabupaten Majene.
“Gerakan pangan murah atau pasar murah itu kami laksanakan dua kali sepekan, yakni setiap Senin dan Selasa di Kabupaten Mamuju dan Majene,” ujar dia.
Menurut dia, gerakan pangan murah merupakan salah satu program Pemprov Sulbar dalam menangani inflasi di daerah itu.
Selama pelaksanaan gerakan pangan murah walaupun tidak signifikan harga beras mengalami penurunan.
“Per hari ini, ada penurunan harga beras Rp200 dari harga sebelumnya. Semoga ini terus mengalami penurunan sampai ke titik normal,” katanya.
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar tambahnya, terus melakukan pemantauan perkembangan harga pangan.
“Setiap hari kami terus melakukan peninjauan di sejumlah pasar. Mudah-mudahan selama bulan suci Ramadhan harga pangan kita stabil semua,” ujarnya.
Sementara, pada program fasilitasi distribusi pangan dilakukan dengan memberikan subsidi untuk distribusi beras ke sejumlah pedagang.
Beras di sejumlah pedagang di Kabupaten Mamuju banyak disuplai dari Kabupaten Polewali Mandar.
Menurut dia, melalui pemberian subsidi maka harga yang berlaku di Mamuju sama dengan harga beras di Kabupaten Polewali Mandar.
Ia mengatakan, ada 10 pengecer di Kabupaten Mamuju dan enam di Kabupaten Majene yang diajak kerja sama melalui program fasilitasi distribusi pangan.
Ia berharap, melalui dua program yang dilaksanakan tersebut memberikan manfaat bagi daerah, terutama Sulbar bisa masuk pengendalian inflasi terbaik seluruh Indonesia.
“Kita sudah masuk lima besar, semoga bisa mempertahankan atau semakin meningkat, sesuai target yang diharapkan bersama,” kata Abdul Waris.