Daerah  

Polda Sulbar Gelar Gerakan Pangan Murah, Ribuan Warga Serbu Lapangan Ahmad Kirang

MAMUJU – Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) bersama pemerintah daerah menggelar Kick Off Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini menjadi angin segar bagi masyarakat di tengah gejolak harga pangan yang kian memberatkan.

Wakapolda Sulbar, Brigjen Pol. Hari Santoso, S.I.K., M.Si., turun langsung memantau jalannya kegiatan. Didampingi sejumlah pejabat utama Polda Sulbar, seperti Karo Ops, Karo Rena, Karo SDM, Karo Log, Dir Intelkam, Dir Reskrimsus, Dir Binmas, Dansat Brimob, Kabid Propam, hingga Kapolresta Mamuju, ia memastikan program ini tepat sasaran.

Baca Juga  Akmal Ajak Pengembang Tingkatkan Minat Investasi Properti di Sulbar

Sinergi terasa semakin kuat dengan kehadiran Ketua DPRD Provinsi Sulbar dan perwakilan Forkopimda. Semua pihak tampak kompak berupaya menstabilkan harga dan menjaga daya beli masyarakat.

Tak sekadar memantau dari jauh, Wakapolda berkeliling lapangan, berbincang dengan pedagang, serta mengecek harga dan kualitas berbagai komoditas seperti beras, minyak goreng, telur, sayur-mayur, buah-buahan, hingga jajanan pasar.

Baca Juga  Pj Gubernur Sulbar Prof. Zudan Paparkan Capaian Kinerja

Antusiasme warga pun membeludak, Sejak pagi, ratusan warga memadati lokasi GPM untuk mendapatkan bahan pangan dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibanding pasar tradisional.

“Gerakan Pangan Murah ini adalah wujud komitmen Polda Sulbar untuk hadir di tengah masyarakat dan memberikan solusi konkret terhadap masalah ekonomi yang mereka hadapi,” kata Wakapolda Sulbar.

Baca Juga  Jelang Idul Fitri, Dinas Ketapang Sulbar Gelar Gerakan Pangan Murah

“Harga beras dan telur di pasar sekarang mahal sekali. Adanya GPM ini sangat membantu kami, terutama ibu-ibu rumah tangga,” tuturnya sambil menenteng belanjaan.

Melalui GPM, Polda Sulbar dan pemerintah daerah berharap kestabilan harga pangan bisa terjaga, sekaligus meringankan beban hidup masyarakat di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *