Covid  

Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga Sasar 23,57 Juta Jiwa Warga Indonesia

JAKARTA – Kementerian Kesehatan melaporkan penduduk Indonesia yang telah menerima vaksin dosis ketiga (penguat) sudah mencapai 23.574.482 jiwa atau mengalami penambahan sebanyak 560.231 pada Sabtu (2/4/2022), hingga pukul 12.00 WIB.

Dari data resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebut penambahan penerima dosis ketiga ini setelah 159.950.991 jiwa mendapat vaksin dosis kedua. Terdapat penambahan sebanyak 264.499 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua pada Sabtu

Baca Juga  Update Covid19 Sulbar, 18 Warga Sulbar Terpapar Covid-19, Lima Pasien Dinyatakan Sembuh

Sementara vaksin dosis pertama telah mencapai 196.850.337 atau terdapat penambahan harian sebanyak 131.237 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi secara nasional mencapai 208.265.720 jiwa.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi penguat antibodi merupakan perlindungan penting pelaku perjalanan mudik Lebaran 2022 untuk meminimalisasi dampak kesakitan saat terpapar COVID-19.

Baca Juga  Fajar/Rian Sumbang Gelar Kedua Bagi Indonesia di Ajang Swiss Open 2022

“Mobilitas masyarakat yang masif memungkinkan penularan COVID-19 yang lebih tinggi. Maka dari itu, vaksinasi penguat penting dilakukan untuk membantu mengurangi dampak kesakitan jika tertular COVID-19,” kata Siti Nadia.

Nadia yang juga Sekretaris Kesehatan Masyarakat Kemenkes itu mengatakan mobilitas mudik dinilai lebih masif karena melibatkan puluhan juta orang.

Hasil survei Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kementerian Perhubungan RI tentang mudik Lebaran 2022, potensi masyarakat yang akan melakukan mudik tahun ini sekitar 80 juta orang.

Baca Juga  Sokong Program Satu Juta Vaksin, Kemenag Sulbar Siapkan 15.000 Dosis Vaksin Booster

Jumlah tersebut, kata dia, jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan pergerakan penonton saat acara MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022 yang berkisar 60 ribu orang.

“Sehingga perlu vaksinasi penguat untuk mengurangi risiko jika tertular COVID-19,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *