MAMUJU – Sejumlah tetugas yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat melakukan penyemprotan asap (Fogging) di sepanjang Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Sabtu (12/08/2023).
Kegiatan itu dilakukan menyusulkan adanya kasus anak meninggal dunia karena sebelumnya dinyatakan menderita demam berdarah dengue (DBD).
Korban meninggal dunia itu merupakan bayi berusia lima tahun. Korban sempat dilarikan dan dirawat di rumah sakit.
“Hari ini kita fogging di Jalan Soekarno Hatta, karena ada kasus DBD anak usia lima tahun meninggal karena DBD,” ungkap Petugas Surveilans Puskesmas Binanga Mamuju Yusman saat ditemui Wartawan.
Dia mengatakan, anak itu dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Mamuju pada tanggal 9 Agustus 2023.
Sebelum masuk rumah sakit, anak tersebut sudah demam dan penanganannya agak sedikit terlambat karena lambat ke RS.
“Nanti ada bintik-bintik merah di badanya baru dibawa ke rumah sakit, jadi penanganannya memang terlambat hingga meninggal dunia,” ungkapnya.
Karena itu dia mengimbau masyarakat jika merasakan gejala DBD harus segera ke rumah sakit.
Berdasarkan data update DBD Dinkes Mamuju yang diterima redaksi pada priode Januari-Agustus 2023 sebanyak 148 orang.
Diketahui, Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) meningkat tajam hingga mencapai 102 kasus hingga Mei 2023.
Dari data Januari 2023 angka kasus DBD sebanyak 26 kasus, Februari 8 kasus, Maret 19 kasus, April hingga Mei naik 49 kasus.
Sehingga total keseluruhan kasus DBD dari Januari-Mei 2023 sebanyak 102 orang dan satu meninggal dunia. Kasus tersebut melonjak karena musim atau cuaca yang tidak menentu.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Mamuju Alamsyah mengatakan, dari Januari hingga Mei 2023 kasus mencapai sudah 102 dan satu orang meninggal dunia.
“Satu orang yang meninggal dunia sampai bulan Mei 2023, kasus sampai saat ini 102 kasus terkena DBD,” kata Alamsyah saat dihubungi awak media, Selasa (6/7/2023).