SULBAR99NEWS.COM–MAJENE, Upaya TNI dalam hal ini Kodim 1401 Majene dalam mendukung program pemerintah tentang pencegahan penyebaran Virus Covid19 terus digencarkan sembari memberikan edukasi melalui mimbar, Jumat (21/1/2022).
Edukasi tersebut terus dilakukan oleh Serda Alim, Babinsa Koramil 1401/04 Malunda melalui mimbar shalat Jumat, dengan tema ” Kewajiban Mentaati Allah, Rasul, dan Ulil Amri “
Di Masjid Nurul Amin, Dusun Kayuangin Utara, Desa Kayuangin, Kecamatan Malunda dengan pendekatan memberikan pemahaman kepada masyarakat binaan terkait vaksinasi Covid19.
Dalam isi khotbahnya Serda Alim menyampaikan, tingkatkan Keimanan dan Ketakwaan kepada Allah SWT dengan taat melaksanakan Shalat lima waktu yang merupakan ibadah yang sangat istimewa.
“Keistimewaannya bukan saja Nabi Muhammad SAW menerima kewajiban tersebut langsung menghadap Allah SWT di Sidratil Muntaha, tetapi shalat merupakan satu satunya kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan,” ungkapnya
Serda Alim juga menyampaikan, kita diperintahkan untuk mengikuti perintah agama secara menyeluruh, bukan cuma sebagian. Termasuk taat kepada para pemimpin selama untuk kemaslahatan ummat
“Shalat lima waktu tidak boleh ditinggalkan, barang siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja tanpa ada sebab yang memberikan kesempatan untuk tidak melaksanakan saat itu, maka sekali meninggalkan shalat tidak bisa diganti selama-lamanya,” ucapnya.
Menurut Serda Alim, Kebijakan seorang pemimpin atau pemerintah tidak ada artinya tanpa dukungan dari seluruh masyarakat yang ada.Salah satu kebijakan pemerintah saat ini, yaitu pelaksanaan Vaksinasi Covid -19, diharapkan seluruh masyarakat mengikuti, demi terbentuknya kekebalan tubuh sehingga aman dari virus Covid-19.
“Selalu mematuhi protokol kesehatan yaitu, jaga kebersihan, cuci tangan, pakai masker, dan hindari kerumunan. Hal ini ada kaitannya dengan ibadah karena menegakkan shalat nilai pertama adalah disiplin terhadap kebersihan dan kesucian,” ujarnya.
Siapapun orang yang akan melaksanakan shalat kata Alim, diwajibkan tubuhnya bersih, begitu pula pakaian dan tempatnya, jika di tubuh, pakaian dan tempat kita shalat masih ada najis maka shalat kita tidak akan sah. Oleh karena itu kita wajib membersihkannya.
“Ini maksudnya agar kita selalu menjaga kebersihan, rajin cuci tangan sama halnya kita membersihkan najis. Yang namanya najis itu bersifat lahiriyah, tetapi ternyata bersih dari najis saja tidak cukup,” tandasnya.
Selain itu kata Serda Alim, Kita juga harus suci dari hadats yang pada hakekatnya tidak bisa dilihat. Seseorang yang berhadats, misalnya buang air kecil, najisnya dibersihkan tetapi inti dari hadast itu harus dihilangkan pula yaitu dengan cara berwudhu.
“Kalau najis bisa dilihat tetapi hadas tidak bisa dilihat, dua-duanya harus dijaga kebersihan dan kesuciannya, maksudnya adalah yang kita tegakkan bukan kebersihan lahiriyah saja tapi juga kebersihan batiniah yang tidak kelihatan. Orang yang hanya mengandalkan kebersihan lahiriyah tetapi kebersihan dan kesucian batiniahnya tidak dijaga maka hidupnya penuh dengan kepalsuan,” pungkasnya. (Indra Saputra)