MAJENE, Pemerintah Daerah Kabupaten Majene dinilai abai atas janji yang disampaikan, terkait kepastian realisasi bantuan stimulan perbaikan rumah rusak terdampak gempa tahap dua.
Akibatnya, puluhan Warga Malunda mendatangi gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene untuk mendesak Rapat Dengar Pendapat (RDP), Jumat (17/06/2022).
Ketua DPRD Majene, Salmawati Djamado, Wakil Ketua Adi Ahsan, serta anggota DPRD Majene. Diantaranya, Budi Mansur, Abdul Rahman, Husail serta Ida Nursanti menerima dan mendengar aspirasi yang disampaikan perwakilan korban gempa.
“Keprihatinan mendalam bagi kita semua atas duka yang dirasakan warga Malunda,” ujar Ketua DPRD saat menerima perwakilan warga korban gempa, dan memastikan akan membentuk Pansus guna mengawal progresnya.
“Mengingat Lembaga ini representasi dari masyarakat, sebab itu, DPRD punya kewenangan mengawasi kebijakan Pemerintah Daerah dan juga wajib menerima serta mendengar aspirasi untuk di tindak lanjuti. Sebagai bukti keseriusan, Lembaga DPRD sudah menunaikan kewajibannya dengan mengundang organisasi perangkat daerah terkait secara teknis baik dari BPBD, PUPR, Disdikpora, dan Dinas Sosial. Karena ini urgen, kita ingin janji Pemerintah Daerah segera ada realisasi,” jelas Salmawati.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majene, Adi Ahsan menyampaikan, hasil pertemuan yang digelar bersama eksekutif pekan mendatang akan mengunjungi BNPB Pusat guna memperjelas realisasi pencairan bantuan stimulus gempa tahap dua dengan kisaran mencapai Rp 48 Milyar.
“Nanti Kami bersama anggota DPRD wakil Malunda akan dampingi Pemerintah Daerah ke Jakarta, itu pada tanggal 22 verifikasi selesai dibuat SK sebagai syarat pencairan dana lalu ke BNPB Pusat. Hasilnya seperti apa, Pak Rahman yang akan jadi corong untuk menyampaikan progresnya ke masyarakat,” sebut Adi.
Sekadar diketahui tiga Desa di Kecamatan Malunda terdampak gempa awal tahun 2021 lalu yang mengguncang wilayah Sulawesi Barat, hingga kini belum tersentuh bantuan stimulus tahap dua yang dijanjikan. Tiga Desa yang masih bertahan hidup di tenda tersebut diantaranya, Desa Salutahongan, Desa Lombang Timur, dan Desa Mekkatta. (adv)