MAMUJU – Logo hari ulang tahun Sulbar ke 19 tahun kali ini cukup berbeda dengan tahun sebelumnya.
Pemprov Sulbar melibatkan masyarakat melalui sayembara.
Setelah melalui proses sayembara terpilihlah pemenang logo yang akan digunakan Pemprov Sulbar.
Sayembara ini dimenangkan Andi Ashar yang memiliki logo dengan penuh makna dan filosofi tersendiri.
Pertama, Ide dan filosofinya:
Ide besar terbentuknya logo terinspirasi dari icon budaya Sulawesi Barat lopi Sandeq yang telah mendunia. Dengan posisi angel Lopi Sandeq yang sedang melaju sempurna di tengah samudra. Merepresentasikan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat sedang melaju dalam visi pembangunan SDM unggul, kontektifitas, modernisasi dalam bingkai budaya dan Kearifal lokal daerah.
Kedua, Pegunungan:
Ilustrasi gunung Gandang Dewata, gunung tertinggi kedua di Pulau Sulawesi yang masuk dalam teritori Provinsi Sulawesi Barat dan mewakili masyarakat pegunungan yang dikenal sebagai penakluk alam. Gunung memiliki makna kehidupan, perjuangan dan ke keperkasaan.
Selanjutnya, gulungan ombak atau pesisir:
Ilustrasi gulungan ombak (pesisir) mewakili karakteristik geografis daerah Sulawesi Barat dan merupakan representasi kehidupan masyarakat Pesisir yang di kenal sebagai Pelaut Ulung. Ombak bermakna
gerakan, perubahan dan energi.
Terakhir, Bulan Sabit:
Ilustrasi bulan sabit merupakan simbol pembaharuan (pertanda bulan baru). Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat akan
selalu melakukan pembaharuan menuju
ke arah yang lebih baik dari sebelumnya
dan akan tetap terus melangkah maju.
Sebelumnya, panitia Hari Jadi Sulbar ke 19 Tahun berterima kasih atas kontribusi seluruh peserta yang menyetorkan karyanya untuk melalui proses sayembara.
Koordinator Seksi Humas Publikasi dan Dokumentasi, Mustari Mula menjelaskan sayembara logo hari jadi dilaksanakan dalam rangka melibatkan masyarakat menyambut Hari Jadi Sulbar ke-19 tahun
Mustari menyebutkan ada 60 lebih karya yang masuk. Setelah dilakukan penilaian dari tim kepanitian.
“Terima kasih atas semua karya masyarakat, semuanya bagus-bagus, namun sebagaimana menjadi kesepakatan kepanitiaan, hanya sembilan yang akan dipilih untuk lanjut tahapan penilaian berikutnya,”kata Mustari.
Tahapan berikutnya, 9 logo terbaik diposting melalui akun yang telah disepakati panitia, lalu dilakukan penilaian dari jumlah like postingan logo tersebut.Proses penilaian ini berlangsung dari 29 Agustus.
Hari pertama dan kedua Panitia Pelaksana Hari Jadi Sulbar mendapatkan laporan adanya karya plagiat diantara 9 karya. Hal itu pun langsung ditindaklanjuti dengan mendiskualifikasi dua karya dimaksud. Tersisa 7 karya logo peserta proses like postingan berlangsung hingga 31 Agustus.
Hasilnya, Juara I dengan jumlah like 29.281, Juara II 18.712 dan Juara III 4.077.
“Inilah menjadi rujukan panitia dalam menentukan pemanang sayembara logo hari jadi Sulbar,” kata Mustari.(rls)