MAJENE – Pembangunan satu rumah tahfiz quran satu kecamatan yang diprogramkan Bupati Majene di masa kampanye pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2020 lalu dianggap hanya isapan jempol.
Padahal, pembangunan rumah tahfiz merupakan salah satu program andalan AST-Aris yang banyak disenangi masyarakat Majene di masa kampanye pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Majene.
Alasannya, program tersebut dinilai mampu mewujudkan visi Majene menjadi daerah religius di masa depan. Awalnya, rencana pembangunan rumah tahfiz ditarget rampung pada tahun 2022, namun hingga tahun ini belum juga terealisasi.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Jaringan Pemerhati Kebijakan Pemerintah Daerah (JAPKEPDA) Juniardi mengatakan, Majene saat ini diduga salah urus. Indikasinya adalah banyaknya kegiatan yang dilaksanakan Pemkab Majene yang bukan merupakan program prioritas.
“Harusnya pak Bupati fokus menjalankan program prioritas yang telah dibuat sebelumnya, sebab pelaksanaan janji politik itu merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam memimpin daerah,” sebut Jun sapaan akrab Juniardi, Minggu (12/2/2023).
Pembangunan rumah tahfiz, kata Jun, sangat didambakan masyarakat Majene karena diyakini akan menjadi wadah bagi lahirnya generasi bernilai Alquran dan bermental keislaman di masa depan.
Rumah tahfidz juga dinilai akan menjadi tempat dalam mencetak agen perubahan ditengah masyarakat. Apalagi rumah tahfidz merupakan lembaga yang memiliki aktivitas khusus mempelajari dan menghafal Al-Quran.
Pengelola rumah tahfiz akan berusaha mendorong seluruh santrinya mengamalkan dan membudayakan nilai-nilai alquran dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau memang serius membangun rumah tahfiz, maka sebaiknya pak Bupati kurangi anggaran perjalanan dinas yang nilainya miliaran dan mengalihkannya pada pembangunan rumah tahfiz. Saya pikir itu lebih bermanfaat,” saran Jun.
Dua tahun sebelumnya, dikutip dari Tribun-Sulbar.com, pada Kamis (22/7/2021) dengan judul berita, Bupati Majene AST Mulai Godok Janji Kampanye Satu Rumah Tahfiz Satu Kecamatan, Bupati Majene Andi Syukri Tammalele menjanjikan pembangunan satu rumah tahfiz quran satu kecamatan.
“InsyaAllah. Kita ini baru 20 hari melaksanakan tugas. Jadi, 2022 insyaAllah sudah ada dibangun di delapan kecamatan,” ujar Achmad Syukri kepada wartawan, Kamis (22/7/2021).
Lokasi rumah tahfiz tiap kecamatan juga telah disiapkan. Anggarannya bersumber dari Dana Anggaran Umum (DAU) APBD Daerah. Rencananya, rumah tahfiz bukan hanya sebagai tempat penghafal alquran, tapi juga mengkaji alquran dibawa bimbingan ulama.
Selain itu, juga sebagai tempat meningkatkan kemampuan seni. Seperti kaligrafi, qasidah, salawatan, dan lain-lain.
Mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Mamuju itu juga menambahkan, visi misi Majene religius bukan hanya pembangunan rumah tahfiz, tapi juga akan ada beberapa imbauan seperti:
Zikir per bulan di rujab, surat edaran zikir tiap selesai salat lima waktu, surat edaran jumat subuh berjamaah OPD dan Forkompimda, surat edaran mengumandangkan adzan dzuhur dan ashar, saat adzan kegiatan dihentikan.
Pemulis Tim Redaksi